Jangan dikasih makan
Suatu ketika ada anak kecil sebut saja Banu. Saat sedang asik mipili jagung, tetiba saja segerombol burung dara berdatangan nggerumbul matokin tangannya. Banu panik kemudian dilemparkanlah jagung-jagung pipilannya supaya gerombolan burung dara itu puas mendapatkan apa yang diinginkannya lalu pergi. Ternyata dia salah. Setiap hari burung-burung itu datang mengganggunya, beberapa malah mengejar anak itu memaksa masuk ke rumah untuk mencari jagung. Banu lalu setiap hari melemparkan jagung ke halaman dengan harapan burung-burung itu akan kenyang lalu pergi.
Namun, burung-burung itu tetap saja tidak pergi. Setiap hari mereka datang dengan ragam tingkahnya. Karena mereka tahu, Banu pasti akan memberikan pipilan jagung pada burung-burung itu.
Banu berpikir, "apa mereka menganggapku terlalu baik sehingga tidak akan marah diperlakukan seenaknya." Lalu Banu marah. Burung-burung itu berusaha dihalau memakai sapu. Burung-burung itu memang pergi untuk sementara. Tapi besoknya mereka datang lagi.
Akhirnya Banu diam saja. Dibiarkanlah burung-burung itu mengotori halaman rumahnya. Lama-lama burung-burung itu bosan karena tidak mendapat jagung, lalu pergi.
Banupun mengepel halaman rumahnya.
Tamat.
Namun, burung-burung itu tetap saja tidak pergi. Setiap hari mereka datang dengan ragam tingkahnya. Karena mereka tahu, Banu pasti akan memberikan pipilan jagung pada burung-burung itu.
Banu berpikir, "apa mereka menganggapku terlalu baik sehingga tidak akan marah diperlakukan seenaknya." Lalu Banu marah. Burung-burung itu berusaha dihalau memakai sapu. Burung-burung itu memang pergi untuk sementara. Tapi besoknya mereka datang lagi.
Akhirnya Banu diam saja. Dibiarkanlah burung-burung itu mengotori halaman rumahnya. Lama-lama burung-burung itu bosan karena tidak mendapat jagung, lalu pergi.
Banupun mengepel halaman rumahnya.
Tamat.
Komentar
Posting Komentar